Senin, 05 Juni 2017

Media pembelajaran tematik kelas 3 SD

Hallo teman-teman....
hari ini kita bahas lagi materi tentang media pembelajaran tematik ya
untuk kelas 3 Sekolah Dasar yang dibuat oleh kelompok 3
mata kuliah pengembangan media pembelajaran
program studi PGSD
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
yaitu media peta timbul diorama yang kami kombinasikan menjadi satu media pembelajaran, untuk lebih jelasnya bisa dilihat di link you tube dibawah ini lengkap dengan langkah-langkah pembuatannya teman....
selamat mencoba
Share:

Kamis, 18 Mei 2017

Kolase Berbahan Biji-bijian dan Kancing Sebagai Media Pembelajaran Kreatif


Kelas adalah tempat pembelajaran yang memberikan pengalaman hidup mengesankan yang dibangun dengan interaksi positif antara guru dan siswa Tempat yang digunakan guru untuk mengekspresikan ide-ide kreatif  dengan cara mengelola pembelajaran  yang mengesankan, menyenangkan, efektif dan efisien untuk mencapai tujuan belajar. Kelas juga menjadi tempat yang baik bagi guru untuk membuat penelitian dengan berdasarkan pada permasalahan-permasalahan yang ada di kelas,

Ide kreatif guru ciptakan media pembelajaran merupakan bagian dari kemampuan pedagogik yang dapat ditunjukan dalam bentuk pembelajaran yang mendidik. Artinya guru menanamkan nilai-nilai positif dalam berbagai aktivitas selama pembelajaran dengan cara kreatif yang membuat siswa merasa bahagia, gembira dan antusias belajar. Salah satu cara yang bisa dipilih guru adalah dengan mengajak siswa membuat kolase. Cocok untuk media belajar anak usia dini (AUD) dan SD.

Kolase adalah seni yang dilakukan dengan cara merekatkan obyek-obyek tertentu pada media tertentu seperti kertas, kayu, atau sejenisnya. Membuat kolase sangat mudah, menyenangkan, dan bisa dilakukan oleh anak-anak di kelas.  Untuk membuat kolase menjadi media pembelajaran kreatif, ada beberapa hal yang perlu persiapkan yaitu bahan-bahan yang akan ditempelkan, peralatan yang digunakan, yang tidak kalah penting adalah rancangan bentuk kolase yang akan dibuat. Alangkah baiknya membuat kolase yang sesuai dengan materi atau tema pelajaran agar guru dapat menyampaikan nilai-nilai positif pada siswa dengan media kolase.

Di bawah ini adalah contoh media pembelajaran kreatif dalam bentuk kolase yang dibuat dari biji-bijian dan kancing. Tampilannya sangat menarik perhatian karena perpaduan warna yang sesuai. Kita masih bisa melihat jenis biji dan mute yang digunakan untuk membuat kolase. Inilah yang menjadi ciri khas dari kolase yaitu bahannya masih bisa diidentifikasinya.
Untuk mendapatkan biji-bijian sebagai bahan kolase sangat mudah. Ada berbagai biji-bijian yang dijual di pasar, seperti kacang ijo, kedelai, kacang tanah, lada, dan lain-lain. Harganya juga relatif murah, sehingga tidak butuh biaya mahal untuk mendapatkannya. Bahan ini juga aman sehingga guru maupun orang tua tidak perlu khawatir dengan keselamatan anak. Guru hanya perlu mengingatkan agar hati-hati saat menggunakan lem untuk merekatkan bahan-bahan pembuatan kolase.


Guru dapat mengajarkan nilai cinta kasih dan kasih sayang kepada binatang, dengan cara merawat yang benar, memberikan makanan dan minuman. Merawat binatang dengan baik lingkungan tetap bersih. Selain itu, selama proses pembuatan kolase, siswa belajar menjadi orang yang sabar, teliti, tekun, hati-hati. Jadi sangat menyenangkan bukan, membuat kolase sebagai media pembelajaran kreatif.

Selain biji dan kancing yang bisa dijadikan bahan pembuatan media pembelajaran kreatif, ada juga bahan-bahan lain yang juga bisa digunakan untuk bahan pembuatan media pembelajaran kreatif. Misalnya cangkang telur, bubur kertas, tutup botol, kulit buah kering, kulit kerang, styrofoam. Dari bahan-bahan itu dapat lahir aneka pembelajaran kreatif.
Dikutip dari :http://www.mediapembelajaran-smb.blogspot.co.id/2015/05/contoh-kolase-berbahan-biji-bijian-dan.html

Share:

Senin, 01 Mei 2017

Media Gambar

 
Media ini adalah hasil potretan dari berbagai peristiwa objek yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, kata-kata, simbol-simbol maupun gambaran. Yang termasuk ke dalam kelompok media ini, antara lain:
  1. Grafik, yaitu gambaran dari data statistik yang ditunjukkan dengan lambang-lambang.
  2. Chart atau bagan, yaitu gambar dari sesuatu, yang menunjukkan adanya hubungan, perkembangan, atau perbandingan.
  3. Peta, yaitu gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau beberapa bagian dari padanya.
  4. Diagram, yaitu penampung atau irisan dari sesuatu benda atau objek.
  5. Poster, yaitu gambar yang disederhanakan bentuknya dengan pesan biasanya menyindir.


Media dengan Proyeksi

Media ini adalah penggunaan media dengan menggunakan proyektor, sehingga gambar nampak pada layar. Yang termasuk dalam kelompok media ini, antara lain:
  1. Slide.
  2. Film strips
  3. Overhead Projector.
  4. Transparansi.
  5. Mikro film dan mikrofische.


Rujukan:
Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar-Mengajar (Yogyakarta: Ombak, 2012).
Share:

MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA


IMG_20131226_170421
K.D. 3.6 KELAS VII SMP
“Memahami keberagaman suku, budaya, agama, ras, dan gender

Pembelajaran Menggunakan Media Ular Tangga
Permainan ular tangga adalah salah satu jenis permainan tradisional yang mendunia. Permainan ini merupakan jenis permainan kelompok, melibatkan beberapa orang dan tidak dapat digunakan secara individu. Media ini digunakan untuk mengulang (review) pelajaran yang telah diberikan. Media pembelajaran dengan menggunakan permainan ular tangga ini terdiri dari 4 bagian yaitu; kertas petak permainan, kartu pertanyaan, dadu dan maskot. Untuk membuat media ini sangatlah sederhana. Kita dapat memperoleh permainan ular tangga di toko-toko mainan. Namun jika kita ingin membuatnya sendiri, kita dapat memodifikasi sedemikian rupa seperti apa yang kita inginkan.
Penggunaan media permainan ular tangga sebagai media pembalajaran dapat digunakan sebagai salah satu  alternative untuk dapat mengembangkan kemampuan  mengenal konsep bilangan. Guru dapat menggunakan media permainan ular tangga yang direkomendasikan dalam pembelajaran. Menurut Nining Sriningsih mengungkapkan secara umum bahwa media permainan ular tangga dapat diberikan dalam rangka menstimulasi berbagai bidang pengembangan seperti kognitif, bahasa dan sosial. Keterampilan berbahasa yang dapat distimulasi melalui permainan ini misalnya kosakata naik turun, maju mundur, ke atas – ke bawah, dan lain sebagainya. Keterampilan sosial yang dilatih dalam permainan ini di antaranya kemauan mengikuti dan mematuhi aturan permainan, bermain secara bergiliran. Keterampilan kognitif matematika yang terstimulasi yaitu menyebutkan macam-macam keanekaragaman yang dimiliki Negara Indonesia serta mengenal keanekaragaman yang dimiliki Negara Indonesia.


Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Ular Tangga :
1.Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan permainan ular tangga dengan menghubungkannya kedalam K.D. Pelajaran yang akan dipelajari
2.Guru mebagi siswa dalam beberapa kelompok
3.Kemudian guru menjelaskan aturan mainnya
4.Terdapat 1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan jumlah pemain
5.Semua pemain memulai dari petak nomor 1
6.Pada saat gilirannya, siswa melempar dadu dn dapat memajukan bidaknya beberapa petak sesuai dengan angka hasil lemparan dadu
7.Bila siswa mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapat giliran sekali lagi untuk melempar dadu
8.Jika bidak sesuai berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga maka siswa berhak melanjutkan permainan. Namun jika bidak siswa berakhir pada petak yang mengandung ekor ular, maka akan mendapatkan pertanyaan dan bisa mengambil pertanyaan di amplop pertanyaan
9.Bagi siswa yang menang akan mendapatkan skor tinggi dari guru. Sedangkan bagi siswa yang kalah mendapatkan hukuman menyanyikan lagu wajib nasional
 
Kelebihan media ini sebagai berikut:
1.Media ular tangga ini sangat efektif untuk mengulang (review) pelajaran yang telah diberikan
2.Media ini sangat praktis dan ekonomis serta mudah dimainkan
3.Dapat meningkatkan antusias siswa dalam menggunakan media pembelajaran ini
4.Siswa akan menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh apabila mereka berhenti di kotak pertanyaan
5.Media ini sangat disenangi oleh murid karena banyak terdapat gambar yang menarik dan full colour
6.Pada permainan ini mampu melatih sikap siswa untuk mengantri dalam memulai pengocokan/permainan
7.Melatih kognitif siswa saat menjumlahkan mata ular saat dadu keluar
8.Melatih kerjasama (kelompok)
9.Memotivasi siswa agar terus belajar karena belajar adalah hal yang menyenangkan dan mengasyikan, bukan lagi sesuatu yang hanya harus terpaku pada lembaran-lembaran soal ulangan
10.Menerapkan imajinasi siswa tentang peraturan permainan
 
 
Kelemahan media ini adalah:
a.Dimungkinkan menimbulkan kejenuhan karena banyaknya pertanyaan yang akan ditemui siswa
b.Akan menimbulkan kejenuhan pada siswa yang menunggu giliran permainan
c.Keadaan kurang terkontrol akibat kurangnya pengawasan guru dalam proses permainan
d.Tanpa pengawasan yang intensif dari guru, siswa dapat mudah terjebak dalam permainan ular tangganya saja tanpa bisa menyerap nilai-nilai atau tujuan digunakan media pembelajaran ini
e.Media ini tidak cocok digunakan untuk kelas dengan jumlah siswa yang besar
f.Membutuhkan persiapan yang matang agar menyesuaikan konsep materi dan kegiatan pembelajaran
g.Jika terdapat siswa yang cenderung cepat bosan maka ia akan kehilangan minat untuk bermain
h.Penggunaan media permainan ular tangga memerlukan banyak waktu untuk menjelaskan kepada anak
i.Permainan ular tangga tidak dapat mengembangkan semua materi pembelajaran
j.Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat menimbulkan kericuhan
k.Jika siswa turun tangga maka kemungkinan mendapatkan jenis soal yang sama
l.Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik akan mengalami kesulitan dalam bermain.
IMG_20131226_170421
Share:

Calendar

Music

Animasi

clock

Blogroll

BTemplates.com